Sebenarnya Tari Angguk Itu Apa Sih? .
Tari angguk yang baru saya lihat tadi siang rupanya berbeda dengan Tari Angguk Patumbak dari Patumbak. Meski berbeda tapi memiliki beberapa kemiripan, mungkin karena keadaan kultur sosial dan tempat berkembangnya dua tari angguk inilah yang membuat tari angguk dari Yogyakarta dan Tari Angguk Patumbak ini berbeda. Dan di sini mari kita kaji sedikit tentang tari angguk itu, agar kita tak lalai terhadap khasanah budaya negeri sendiri yang menjadi kekayaan inteltual bangsa.
Asal-usul Tari Angguk.


Jenis-jenis Angguk dan Pemain.
Tarian yang disajikan dalam kesenian angguk terdiri dari dua jenis, yaitu:
- Tari ambyakan, adalah tari angguk yang dimainkan oleh banyak penari. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu: tari bakti, tari srokal dan tari penutup; dan
- Tari pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari delapan macam, yaitu: tari mandaroka, tari kamudaan, tari cikalo ado, tari layung-layung, tari intik-intik, tari saya-cari, tari jalan-jalan, dan tari robisari.
Pada mulanya angguk hanya dimainkan oleh kaum laki-laki saja. Namun, dalam perkembangan selanjutnya tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Para pemain angguk ini mengenakan busana yang terdiri dari dua macam, yaitu busana yang dikenakan oleh kelompok penari dan busana yang dikenakan oleh kelompok pengiring. Busana yang dikenakan oleh kelompok penari mirip dengan busana prajurit Kompeni Belanda, yaitu:
- baju berwarna hitam berlengan panjang yang dibagian dada dan punggunya diberi hiasan lipatan-lipatan kain kecil yang memanjang serta berkelok-kelok;
- celana sepanjang lutut yang dihiasi pelet vertikal berwarna merah-putih di sisi luarnya;
- topi berwarna hitam dengan pinggir topi diberi kain berwarna merah-putih dan kuning emas. Bagian depan topi ini memakai “jambul” yang terbuat dari rambut ekor kuda atau bulu-bulu;
- selendang yang digunakan sebagai penyekat antara baju dan celana;
- kacamata hitam;
- kaos kaki selutut berwarna merah atau kuning; dan
- rompi berwarna-warni.
- baju biasa;
- jas;
- sarung; dan
- kopiah.
Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari Angguk diantaranya adalah:
- kendang;
- bedug;
- tambur;
- kencreng;
- rebana 2 buah;
- terbang besar dan
- jedor.
Nilai Budaya
Seni apa pun pada dasarnya mengandung nilai estetika, termasuk seni tari angguk.yang ada di kalangan masyarakat Yogyakarta. Namun demikian, jika dicermati secara seksama kesenian ini hanya bernilai estetis dan berfungsi sebagai hiburan semata. Akan tetapi, justuru yang menjadi rohnya adalah nilai kesyukuran. Dalam konteks ini adalah bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kemurahannya (memberi hasil panen yang melimpah).
Sumber:
Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1992. Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara IV. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari Berbagai Sumber Di Internet.
0 komentar:
Posting Komentar