Selasa, 17 April 2012

Asal-Usul Candi Umbul,Lokasi Candi Umbul Dan Gambaran Candi Umbul

Asal-Usul Candi Umbul,Lokasi Candi Umbul Dan Gambaran Candi Umbul
Candi umbul yang sudah ada sejak zaman wangsa syailendra ini merupakan bukti sejarah yang masih terjaga kelestarianya hingga saat ini, bahkan sebagai tempat wisata tempat ini masih ramai di kunjungi wisatawan lokal maupun manca Negara.


Asal-usul candi Umbul berasal dari kata ‘Umbul’ (bahasa jawa), ini di sebabkan karena sumber air yang keluar dari dasar kolam berbentuk gelembung-gembung udara selalu menyembul atau dalam bahasa jawa di sebut mumbul, di ambil dari kata dasar ‘Umbul’ atau ‘Mumbul’ yang berarti naik, sehingga nama Candi ini di sebut Candi Umbul.

Candi Umbul terletak di desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Candi Umbul merupakan sebuah pemandian air hangat dan situspeninggalan sejarah. Kolam di situs candiumbul terbagi menjadi dua bagian, kolam pertama airnya cukup hangat dan mengandung belerang, sementara kolam yang kedua airnya sedikit dingin dan lebih rendah.

Dinding kolam berasal dari batuan andesit, di dalam kolam terdapat sejumplah umpak yang di perkirakan pada zaman dulu digunakan sebagai tiang penyangga, ini menandakan bahwa pada zaman dahulu tempat ini memiliki atap. Gelembung-gelembung yang terus keluar dari berbagai tempat di dasar kolam ini menunjukan sebagai sumber mata air hangat.
Sejumplah batuan situs berjejer di tepian kolam menggambarkan berbagai relief tumbuhan, binatang, dan stupa bagian puncak candi. Dan secara keseluruhan candi ini masih menampakan nuansa sejarahnya.

Yang menarik dari sumber airpanas ini yaitu tidak adanya bau belerang yang biasanya selalu di jumpai pada sumber air panas lain yang rata-rata memancarkan bau belerang cukup pekat (atau mungkin karena hidung saya lagi flu sehingga tak bisa mencium aroma belerang di kolam pemandian itu, saya juga kurang mengerti). Sementara untuk airnya pun sangat jernih.

Situs Candi Umbul di gunakan masyarakat sebagai pemandian air hangat umum, biasanya ramai di kunjungi pada sore hari dan pada hari-hari tertentu digunakan untuk ritual (tradisi mensucikan diri) seperti padusan menjelang bulan puasa, upacara melasti menjelang hari raya nyepi dan ritual-ritual lain yang di lakukan sekelompok orang dengan tujuan tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2012 Oca Sulistya
Theme by Oca Sulistya